Beberapa hari yang lalu, ketika dalam perjalanan pulang ke rumah setelah mengantar adik saya ke tempat kerja, tiba-tiba ada sebuah sms masuk ke HP saya. Ternyata dari atasan saya. Betapa terkejutnya saya begitu membaca, karena sms itu mangabarkan bahwa salah seorang rekan kerja kami yang di-Tuakan, yang menjadi figure Bapak bagi kami telah menghadap Sang Pencipta.

Sebenarnya hari itu adalah hari libur nasional ( tanggal di kalender berwarna merah ), namun di kantor kami memang berlaku MOD ( manager on duty ). Hari itu beliau mendapat giliran masuk kantor. Beliau masuk seperti biasa, saat di kantor beliau bilang ke security “kalau nanti ada yang perlu untuk ditanda tangani, beliau ada di toilet” sekitar 15 menit kemudian memang ada yang minta tanda tangan. Security itu mencari beliau di ruangannya ( dengan anggapan bahwa beliau telah selesai dari toilet ), namun karena tidak menemukan, akhirnya security tsb mencari ke toilet. Begitu pintu didorong ternyata tubuh seorang yang di-tuakan itu telah duduk bersandar di pintu. Beliau telah meninggalkan kami semua.

Tidak ada tanda-tanda bahwa beliau akan pergi secepat itu, hari sebelumnya saat jam pulang kantor beliau pamit pulang seperti biasa. Beliau orang yang sangat humoris, selalu ada saja celotehan-celotehan yang membuat kami tertawa. Pada saat akan pulang itu pun beliau pamit pulang sambil bercanda dan mendekat ke meja kami satu persatu. Mungkinkah itu sebagai tanda bahwa beliau akan pamit untuk selamanya??

Kami merasa begitu kehilangan, begitupun tentu dengan keluarganya ( istri, anak-anak, kakak, adik, kedua orang tuanya ). Kepergiannya begitu cepat, mudah-mudahan kami semua bisa mengambil hikmah dibalik scenario Allah ini. Dan kita bisa menyadari bahwa hidup ini hanya sementara, sehingga kita bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat yang bisa menjadi bekal di akhirat nanti. Dan bagi keluargnya, semoga tabah dalam menerima keputusan Sang Pemilik Dunia dan isinya ini.


Memang, kematian, rezeki, jodoh merupakan rahasia Allah SWT. Tidak ada yang bisa mengatur kapan seseorang akan mati, tidak ada yang bisa mengatur rezeki orang, begitu juga tidak ada yang bisa mengatur jodoh orang. Namun begitu sebagai manusia, kita tetaplah harus berusaha ( berikhtiar ). Jika kita sakit, kita harus berikhtiar untuk berobat sehingga bisa cepat tertolong, jodoh juga perlu kita cari, begitupun rezeki. Tanpa usaha dan kerja, kita sulit memenuhi kebutuhan kita. Rezeki kita ada yang mengatur, tapi kita harus tetap berusaha mencarinya.

Saat saya menulis ini, kami baru saja pulang mengantar janazah ke pemakaman, kami menyaksikan proses penguburan itu. Dan semestinya kita semua menyadari bahwa suatu ketika kita pasti akan mengalami hal yang sama.

Allah berfirman “Kullu nafsin dzaaiqotul maut” ( bahwa semua yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian ).

Doa Kami mengiringi kepergianmu ”semoga Allah menerima semua amal ibadahmu”. ( untuk alm. Pak HM Deddy K )

Apakah di antara Anda, ada yang pernah menyaksikan ( mengalami ) kepergian orang yang dekat dengan Anda??

0 comments

Post a Comment


Free chat widget @ ShoutMix