Saudara, mungkin Anda sedikit heran mengapa saya mengemukakan pertanyaan di atas. Ya, itulah yang ada di pikiran saya. Kita yang mengaku memeluk Islam pasti tau apa itu sholat, dan pasti pula kita menunaikan sholat (salah satu cara kita menyembah Allah SWT, Tuhan Pencipta alam raya beserta isinya) yang merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima.

Saudara, menurut saya ada beberapa golongan orang yang mempunyai alasan kenapa mereka melaksanakan sholat.

Ada seorang yang selalu melaksanakan sholat, meskipun terkadang sholatnya dilaksanakan di akhir waktu, tapi dia tetap berprinsip harus tetap sholat sehingga dia tidak pernah meningggalkan sholat secara sengaja. Suatu ketika ada orang yang bertanya kepada orang golongan ini,


Penanya: “ Maaf Pa, saya lihat Anda rajin sekali sholat, Apakah Anda tidak pernah meninggalkan sholat?
Ahli Sholat menjawab: “ Saya berusaha untuk tidak meninggalkan sholat sesibuk apapun saya, meskipun terkadang saya sholat ketika waktu sholat hampir habis, tapi pasti saya tetap melaksakannya. Sholat merupakan salah satu rukun islam yang harus dikerjakan oleh orang yang mengaku muslim. Barang siapa tidak melaksanakan sholat, berarti dia telah melakukan dosa. Bahkan dosa yang sangat besar. Jika dikerjakan, tentu kita akan mendapatkan pahala. Sholat merupakan ibadah yang pertama kali diperiksa nanti di hari kiamat. Jika Sholat kita bagus, Insya Allah amal kita yang lainnya akan terbantu dengan ibadah sholat kita.

Penanya: “ Apakah Anda ikhlas (tulus) dalam melaksanakan sholat?,
Ahli sholat: “ Tahukah Anda lawan dari ikhlas itu adalah riya’ (melakukan sesuatu karena ingin dilihat oleh orang lain). Kalau saya tidak ikhlas (ria) tentu saya hanya sholat pada saat dilihat orang. Tetapi saya sholat karena Allah SWT, meskipun tidak ada orang, saya tetap melaksanakan sholat, karena sekali lagi saya katakan sholat adalah kewajiban bagi tiap muslim yang sudah baligh (batasan usia dimana kita sudah dikenakan kewajiban dalam agama) dan berakal. Bagi yang melaksanakanya ada pahala yang besar dan insya Allah menjadi ahli surga, dan bagi yang meninggalkanya akan berdosa dan akan menjadi ahli neraka (mungkin motivasinya adalah untuk menghindari dari neraka)

Si penanya berkata dalam hati, “rupanya orang ini benar-benar orang yang taat melaksanakan sholat, sementara begitu banyak orang yang mengaku muslim tetapi sering meninggalkan sholat hanya karena malas ataupun sibuk bekerja.

Tetapi penanya bertanya lagi, “ maaf Pa, saya ingin mengajukan satu pertanyaan lagi,
Seandainya Allah tidak mewajibkan kita sholat, atau
Seandainya orang yang tidak sholat tidak berdosa, atau
Seandainya neraka itu tidak ada, sehingga orang yang tidak sholat ketika meninggal dunia tidak akan masuk neraka, apakah Anda masih mau melaksanakan sholat?”

Ahli sholat ini terkejut, dia tidak mengira akan ada orang yang bertanya seperti itu. Dia terdiam, dia masih memikirkan pertanyaan itu, tetapi tiba-tiba si penanya pamit untuk pergi karena masih ada keperluan lain. Berakhirlah dialog kedua orang tsb sebelum si ahli sholat ini bisa menjawab pertanyaannya…

Saudara, apa yang ada di pikiran anda? Apakah orang ini masih mau melaksanakan sholat, apakah ia akan berhenti sholat seandainya neraka itu tidak ada… Mungkin saja orang ini akan berhenti sholat, karena selama ini dia sholat karena sholat merupakan sesuatu yang diwajibkan Allah SWT. Dia takut akan hukuman Allah, jika dia tidak sholat.

Cerita ini mungkin mirip dengan zaman penjajahan dulu, ketika rakyat kita diwajibkan untuk bekerja paksa yang dikenal dengan kerja rodi ataupun romusha. Siapa yang tidak mau bekerja akan disiksa, dihukum, bahkan mungkin akan mati. Rakyat kita bekerja dengan taat, karena takut akan hukuman penjajah itu. Seandainya tidak ada hukuman, mungkin mereka tidak akan mau melakukan pekerjaan itu….

Adakah ukuran yang bisa menunjukkan apakah kita melaksanakan sholat hanya karena ingin menggugurkan kewajiban, hanya karena takut akan dosa. Mungkin hal di bawah ini bisa sedikit menjadi gambaran apakah sholat kita karena sekedar menjalankan kewajiban atau bukan.

Beberapa malam yang lalu, saya tiba di rumah setelah pulang dari tempat kerja. Setelah makan malam, lalu bermain dengan anak-anak yang masih kecil-kecil (syukur Alhamdulillah Allah meng-anugerahkan anak kembar kepada saya) yang lucu-lucu…, saya tidak langsung melaksanakan sholat Isya.. tanpa sadar saya tertidur. Karena belum melaksanakan sholat isya, saya bangun sekitar jam 02.30 dini hari. Terasa berat untuk membuka mata, namun saya tetap bangun untuk melaksanakannya. Saudara, seandainya sholat yang akan dikerjakan itu bukan sholat wajib (misalnya sholat tahajud), kemungkinan besar saya tidak akan bangun karena rasa kantuk dan lelah. Tapi mau tidak mau, suka ataupun tidak, kita melaksankannya karena itu kewajiban, karena takut akan dosa, karena takut akan neraka.

Mungkin kita pernah ( atau sering ) mengalami saat di mana kita menunda-nunda sholat, sampai waktu sholat hampir habis. Meskipun akhirnya kita sholat, tapi sholat yang kita laksanakan begitu terburu-buru, kita tidak menikmati sholat kita, gerakan sholat kita seperti asal-asalan (asal ruku, asal sujud, tidak ada thuma’ninah yang merupakan rukun sholat). Kita ingin cepat-cepat selesai, begitu selesai, dalam hati kita mengatakan, aku sudah sholat, sudah selesai kewajiban, kita langsung bangkit dari tempat sholat tanpa ada pujian, dzikir yang kita lantunkan pada-Nya.

Seakan sholat adalah suatu pekerjaan yang sangat tdak meng-enak-an, sehingga kita selalu ingin melakukannya sesingkat mungkin.

Seandainya Sholat Isya itu tidak wajib, apakah kita akan bangun jam 02 dini hari untuk melaksanakan sholat isya itu…? Lebih enak tidur bukan??

“Ya Allah, pantaskah jika aku mengaku sebagai hamba-Mu?”
Pantaskah jika aku meminta pertolongan-Mu ketika aku menghadapi masalah, sementara hanya sekedar memuji-Mu, menyebut nama-Mu saja aku enggan melakukannya”
Maafkanlah ya Allah….”

Ya, mungkinkah kita sholat karena terpaksa, karena takut siksa neraka. Jika neraka tidak ada, masihkah kita sholat?, masihkah kita menyembah-Nya???
Apakah kita tulus melaksanakan sholat benar-benar karena Allah SWT ?, semoga saja amien…

Jika Anda punya pendapat lain, silakan tulis komentar Anda...

Lalu siapa golongan yang lainnya?? tunggu di postingan berikutnya...


Selanjutnya....

Free chat widget @ ShoutMix