Sudah beberapa hari harga BBM naik, tapi mogok angkot di sebagian tempat masih terjadi termasuk di lingkungan tempat tinggal saya. Banyak penumpang yang terlantar, ada pegawai yang akan bekerja, ibu-ibu yang mau pergi ke pasar, bahkan yang kasihan adalah anak-anak sekolah.

Sekarang ini kasihan mereka, karena susah mendapatkan angkutan untuk ke tempat tujuan. Mungkin nanti setelah angkot-angkot itu beroperasi kembali, tetap saja kasihan ( terutama buat yang penghasilannya pas-pasan, bersyukur karena saya masih punya kendaraan walaupun cuma roda dua )karena pasti tarifnya akan ikut naik.

Kenaikan BBM menjadi pemicu kenaikan yang lainnya, baik barang, jasa, ataupun biaya-biaya lainnya.

Alasan klasik bagi pemerintah adalah naiknya harga minyak dunia. Mungkin itu benar.

Tapi bagi saya ( yang cuma orang awam ) ini cuma pendapat saya Lho.

Seharusnya pemerintah ( bangsa Indonesia ) tidak mesti mengikuti harga minyak dunia. Kenapa?? ya karena Indonesia mempunyai sumber minyak bumi yang melimpah.

Coba kita lihat, begitu banyak perusahaan minyak asing yang mendapat ijin untuk mengexplorasi ( mengeruk ) tambang minyak kita. Bahkan perusahaan mereka menjadi perusahaan terbesar dunia dari hasil menyedot minyak kita.

Sungguh ironis, di mana bangsa asing menjadi sangat kaya raya dari minyak kita, tapi kita sendiri miskin. Ibarat anak ayam mati di lumbung padi.

Seharusnya kita ( pemerintah ) bisa memanfaatkan tambang minyak bumi kita sendiri. Olah untuk kita, buat aturan penuhi dulu kebutuhan kita baru selebihnya boleh kita eksport.

Hal ini mungkin mirip dengan beberpa waktu lalu, saat harga minyak goreng naik. Sebenarnya inipun tidak perlu terjadi ( menurut saya lagi nih ). Kenapa?? ya karena Indonesia punya kebun kelapa sawit yang luas. Klo masih kurang, tinggal tambah lagi luasnya, betul ga??.

Buat aturan, penuhi dulu kebutuhan dalam negeri, baru setelah itu kita export.

Apakah pendapat saya berlebihan?? Mungkinkah itu dilakukan?? Bagaimana menurut anda??

0 comments

Post a Comment


Free chat widget @ ShoutMix